Investasi Bodong
Investasi Bodong
Pengertian
Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan.Investasi bodong adalah suatu penipuan yang berkedok investasi. Alasan kondisi perekonomian membuat seseorang melakukan berbagai macam cara untuk mendapatkan keuntungan financial. Salah satunya adalah dengan penipuan yang berkedok investasi yang lebih dikenal dengan istilah investasi bodong.
Jenis Investasi
1.) Investasi langsung pada aset fisiknya
Kelebihannya, investor dapat mengelola sendiri asetnya. Kekurangan, memerlukan dana dalam jumlah yang cukup besar dan sebagian orang tidak memiliki waktu dan kemampuan untuk mengelola aset.a. Properti yang disewakan (tanah/rumah kontrakan/kos/toko/ruko)
b. Kendaraan yang direntalkan
c. Emas
2.) Investasi di Pasar Keuangan
Kelebihan, bisa berinvestasi dengan dana terbatas. Sebelum kita memutuskan berinvestasi disini, sebaiknya kita meminta dan mempelajari prospektusnya terlebih dahulu.a. Saham, perusahaan yang mengelola fisiknya
Pembagian keuntungan kepada pemegang saham disebut dividen. Pembayaran dividen ini tidak diwajibkan, manajemen perusahaan bisa memutuskan untuk menggunakan keuntungan tersebut untuk membeli aset lagi/mengembangkan perusahaan/ membayar utang perusahaan. Bisa jadi tidak ada untung sama sekali jika biaya perusahaan lebih besar daripada pendapatan. Kemungkinan bagi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan tergantung pada kemampuan manajer perusahaan dalam menjalankan bisnis, oleh sebab itu investor harus cakap dalam menilai dan memilih perusahaan termasuk didalamnya manajemen dan prospek ke depan bisnis yang akan dibeli sahamnya.b. Obligasi, perusahaan yang mengelola fisiknya, resiko lebih kecil dari saham
Penerbit obligasi bisa dari perusahaan maupun lembaga pemerintahan. Investasi obligasi menawarkan pembayaran bunga dari penerbit obligasi sampai jangka waktu tertentu. Pemegang obligasi akan menerima pendapatan tetap dari perusahaan/lembaga pemerintah pada saat yang ditentukan dengan suku bunga yang telah disepakati. Itulah mengapa obligasi dianggap lebih rendah resikonya dari pada saham.c. Reksadana, Manager Investasi yang memilih saham/obligasi/aset yang akan dibeli
Kendala waktu dan pengetahuan yang cukup tentang instrument investasi membuat para investor mempercayakan pengelolaan investasinya kepada Manager Investasi profesional dengan membayar fee/ongkos jasa. Manager Investasi akan memilihkan paduan instrument investasi (bisa obligasi/saham/deposito/emas) dengan persentase tertentu dalam portofolio reksadana. Selain perlu membaca prospektus tentang tipe aset, portofolio dan resiko yang terkandung didalamnya, investor perlu memilih Manajer Investasi yang profesional dan berpengalaman mengingat keahlian untuk memilih instrumen yang tepat merupakan kunci keberhasilan investasi reksadana.d. Asuransi Unit Link, Ditawarkan oleh perusahaan asuransi jiwa
Sama halnya dengan Manajer Investasi, perusahaan asuransi jiwa mengelola dana dari nasabah untuk memilih produk investasi yang memiliki potensi untuk berkembang, baik di saham, obligasi, instrument pasar uang, produk berpendapatan tetap atau kombinasi dari produk-produk tersebut. Pada asuransi unit link, nasabah membayar premi dengan dua peruntukan, yaitu sebagai premi asuransi dan uang investasi dengan besar persentase tertentu. Dalam investasi ini, perusahaan asuransi mendapat fee dari nasabah, dan nasabah asuransi menerima sejumlah pembagian pendapatan yang berasal dari sebagian dana yang mereka investasikan. Jika terjadi klaim asuransi, perusahaan akan meneliti klaim tersebut dan memutuskan apakah akan dilakukan pembayaran terhadap klaim tersebut. Jika demikian pemegang polis akan menerima sejumlah uang pembayaran sesuai ketentuan polis. Oleh karena itu, penting untuk membaca dengan seksama pasal-pasal dalam polis asuransi.Ciri-ciri Investasi Bodong
Banyaknya kasus invetasi bodong ini tampak dari banyaknya laporan yang diterima Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengenai hal ini. Karena hal ini pula, OJK meminta masyarakat agar lebih berhati-hari, dan mencermati ciri-ciri investasi bodong, saat memilih produk atau perusahaan untuk berinvestasi. Cara mudahnya adalah jangan pilih perusahaan atau produk yang tidak diawasi oleh OJK.OJK mengungkapkan beberapa hal yang dapat Anda gunakan untuk menghindari investasi bodong atau penipuan investasi.
- 1.) Besar Imbalan
Saat ada produk investasi yang menawarkan keuntungan yang sangat tinggi, hal ini sangat beresiko. Karena, sumber keuntungan perusahaan investasi berasal dari bisnis tempat uang Anda diinvestasikan. Dan, setiap orang tidak akan tahu berapa besar keuntungan yang bisa didapat.
- 2.) Tanpa Resiko
Setiap investasi pasti mempunyai resiko. Bila ada produk atau layanan investasi tanpa resiko, hal in adalah ciri-ciri investasi bodong.
- 3.) Cashback untuk Merekrut Pelanggan Baru
Investasi hanya untuk Anda sendiri atau kelompok yang sudah Anda sepakati. Bila ada fitur semacam ini, artinya produk yang ditawarkan bukanlah investasi.
- 4.) Penggunaan Testimoni dari Pemuka Agama atau Pejabat
Bila perusahaan penyedia jasa investasi menyertakan testimoni dari orang-orang penting Anda harus berhati-hati. Apalagi, bila testimoni tersebut membuat perusahaan tersebut terlihat sangat sempurna.
- 5.) Kemudahan Menarik Aset Anda
Fitur yang sangat menggiurkan. Tetapi, Anda juga harus berhati-hati, karena hal ini tidak mudah untuk dilakukan.
- 6.) Pembelian Kembali Tanpa Pengurangan Nilai
Hal ini sangatlah tidak mungkin. Setiap barang akan mengalami pengurangan nilai setelah barang tersebut diperjual belikan. Jadi, tidak mungkin Anda akan mendapatkan harga yang sama.
Dengan 6 ciri-ciri investasi bodong diatas, diharapkan Anda tidak perlu lagi khawatir saat melakukan investasi. Investasi akan sangat menguntungkan Anda. Bila Anda mampu mengelolanya dengan baik, maka investasi tidak hanya akan menjadi tabungan untuk masa depan, tetapi juga penghasil keuntungan yang rutin. Tentunya, investasi yang harus Anda gunakan bukanlah investasi bodong.Tips menghindari investasi bodong dari pihak Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
1. Lebih teliti
Saat melakukan investasi, masyarakat harus mengetahui secara jelas dan detail dengan siapa dia berhubungan. Anda harus teliti apakah investasi tersebut ada yang mengawasi atau tidak. Jika tidak ada surat izin resmi, lebih baik urungkan niat Anda untuk berinvestasi.2. Jangan mudah percaya
Anda tidak boleh percaya begitu saja dengan iklan atau brosur investasi yang menawarkan keuntungan yang tinggi. Cari informasi investasi yang sudah terpercaya. Anda bisa langsung bertanya ke pihak OJK agar lebih jelas.3. Tokoh terkenal
Beberapa investasi sering mencatut nama-nama dari tokoh terkenal di Indonesia. Meskipun demikian, Anda tetap harus waspada. Karena hal ini mungkin hanya merupakan kedok saja untuk menarik investor.4. Minta data lengkap
Selalu minta data lengkap perusahaan investasi yang akan Anda pilih. Cek apakah perusahaan tersebut sudah mendapat izin dari otoritas yang sah atau tidak. Pastikan perusahaan mempunyai lembaga yang menjamin investasi Anda.5. Lapor ke otoritas terkait
Setiap kali menemui perusahaan investasi yang mencurigakan, segera laporkan ke otoritas terkait agar bisa diselidiki. Jangan sampai investasi Anda dibawa kabur oleh orang yang tidak bertanggungjawab.sumber:
http://www.slideshare.net/zaenuri123/makalah-investasi-dan-pasar-modal
https://yustinarini.wordpress.com/tag/investasi-bodong/
http://www.teropongbisnis.com/teropong-ekonomi/ini-dia-6-ciri-ciri-investasi-bodong-hindari-dan-dapatkan-investasi-terbaik/
http://syahrirmdn.blogspot.com/2015/04/investasi-bodong-koperasi-langit-biru.html
Pengaruh Inflasi Terhadap Pengangguran di Indonesia
Apa itu Inflasi?
Dalam ilmu ekonomi, inflasi adalah suatu proses meningkatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (continue) berkaitan dengan mekanisme pasar yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, antara lain, konsumsi masyarakat yang meningkat, berlebihnya likuiditas di pasar yang memicu konsumsi atau bahkan spekulasi, sampai termasuk juga akibat adanya ketidaklancaran distribusi barang. Secara sederhana inflasi diartikan sebagai meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus.
Komponen Inflasi
Ada tiga komponen yang harus dipenuhi agar dapat dikatakan telah terjadi inflasi:
1. Kenaikan harga
Harga suatu komoditas dikatakan naik jika menjadi lebih tinggi darpada harga periode sebelumnya.
2. Bersifat umum
Kenaikan harga suatu komoditas belum dapat dikatakan inflasi jika kenaikan tersebut tidak menyebabkan harga secara umum naik.
3. Berlangsung terus menerus
Kenaikan harga yang bersifat umum juga belum akan memunculkan inflasi, jika terjadi sesaat, karena itu perhitungan inflasi dilakukan dalam rentang waktu minimal bulanan.
Berdasarkan keparahannya Inflasi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1) Merayap (Creeping Inflation)
Laju inflasi yang rendah (kurang dari 10% pertahun), kenaikan harga berjalan lambat dengan persentase yang kecil serta dalam jangka waktu yang relatif lama.
2) Inflasi menengah (Galloping Inflation)
Ditandai dengan kenaikan harga yang cukup besar dan kadang-kadang berjalan dalam waktu yang relatif pendek serta mempunyai sifat akselerasi yang arrinya harga-harga minggu/bulan ini lebih tinggi dari minggu/bulan lalu dan seterusnya.
3) Inflasi Tinggi (Hyper Inflation)
Inflasi yang paling parah dengan dtandai dengan kenaikan harga sampai 5 atau 6 kali dan nilai uang merosot dengan tajam. Biasanya keadaan ini timbul apabila pemerintah mengalami defisit anggaran belanja.
Pengangguran
Pengangguran atau tuna karya adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak. Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan kerja yang ada yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Lalu apa saja yang penyebab terjadinya pengangguran?
Berdasarkan penyebab terjadinya, pengangguran dikelompokkan menjadi 9 macam:
1. Pengangguran friksional (frictional unemployment) adalah pengangguran karena pekerja menunggu pekerjaan yang lebih baik.
2. Pengangguran struktural (Structural unemployment) adalah pengangguran yang disebabkan oleh penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tidak mampu memenuhi persyaratan yang ditentukan pembuka lapangan kerja.
3. Pengangguran teknologi (Technology unemployment) adalah pengangguran yang disebabkan perkembangan/pergantian teknologi. Perubahan ini dapat menyebabkan pekerja harus diganti untuk bisa menggunakan teknologi yang diterapkan.
4. Pengangguran kiknikal adalah pengangguran yang disebabkan kemunduran ekonomi yang menyebabkan perusahaan tidak mampu menampung semua pekerja yang ada. Contoh penyebabnya, karena adanya perusahaan lain sejenis yang beroperasi atau daya beli produk oleh masyarakat menurun.
5. Pengangguran musiman adalah pengangguran akibat siklus ekonomi yang berfluktuasi karena pergantian musim. Umumnya pada bidang pertanian dan perikanan. Contohnya adalah para petani dan nelayan.
6. Pengangguran setengah menganggur adalah pengangguran di saat pekerja yang hanya bekerja di bawah jam normal (sekitar 7-8 jam per hari).
7. Pengangguran keahlian adalah pengangguran yang disebabkan karena tidak adanya lapangan kerja yang sesuai dengan bidang keahlian. Pengangguran jenis ini disebut juga pengangguran tidak kentara dikarenakan mempunyai aktivitas berdasarkan keahliannya tetapi tidak menerima uang. Contohnya adalah anak sekolah (siswa) atau mahasiswa. Mereka adalah ahli pencari ilmu, tetapi mereka tidak menghasilkan uang dan justru harus mengeluarkan uang atau biaya, misalnya harus membeli paket buku LKS atau membayar biaya kursus yang diselenggarakan oleh sekolahnya sendiri. Contoh lainnya adalah (misalnya) seorang pelatih pencak silat yang tidak meminta gaji dari organisasinya. Pengangguran tidak kentara ini, juga bisa disebut sebagai pengangguran terselubung.
8. Pengangguran total adalah pengangguran yang benar-benar tidak mendapat pekerjaan, karena tidak adanya lapangan kerja atau tidak adanya peluang untuk menciptakan lapangan kerja.
9. Pengangguran unik adalah pekerja yang menerima gaji secara rutin tanpa pemotongan, tetapi di tempat kerjanya hanya sering diisi dengan bercerita sesama pekerja karena minimnya pekerjaan yang harus dikerjakan. Hal ini disebabkan karena tempat kerjanya kelebihan tenaga kerja. Pengecualian untuk pegawai atau petugas pemadam kebakaran atau penanggulangan bencana alam. Pegawai atau petugas seperti demikian tenaganya harus disimpan dan dipersiapkan secara khusus jika ada pelatihan atau simulasi atau harus diterjunkan pada situasi sebenarnya.
Hubungan Inflasi, Pengangguran dan Pertumbuhan Ekonomi
Masalah kemiskinan adaiah salah satu masalah utama untuk sebagian besar negara sedang berkembang, termasuk Indonesia. Berbagai studi yang membahas tentang hal tersebut telah dilakukan oleh sejumlah ahli ekonomi. Salah satunya adalah Cutler dan Katz yang menganalisis tentang pengaruh dari variable-variabel ekonomi makro seperti inflasi, pengangguran dan variable-variabel demografis terhadap kemiskinan. Dalam
penelitiannya Cutler dan Katz menemukan bahwa pengangguran memberikan pengaruh yang signifikan dan positif terhadap tingkat kemiskinan, sementara inflasi memberikan pengaruh yang relatif kurang signifikan.
Dalam penelitian ini menganalisis pengaruh inflasi dan pengangguran terhadap kemiskinan di perkotaan Indonesia, dengan menggunakan dua jenis data yaitu data yang dipublikasikan oleh BPS dan data yang diolah oleh LPEM UI. Hasil yang diperoleh memperlihatkan bahwa inflasi dan pengangguran bersama-sama dengan variabel lain yaitu rasio antara garis kemiskinan dengan pendapatan rata-rata, tingkat kemiskinan periode sebelumnya, variable-variabel demografis serta rasio gini memberikan pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kemiskinan, baik terhadap head-count poverty, poverty gap maupun squared poverty gap. Secara lebih spesifik, pengangguran memberikan pengaruh yang signifikan dan positif terhadap tingkat kemiskinan sedangkan inflasi memperlihatkan pengaruh yang cenderung tidak konsisten dengan tingkat signifikansi yang lebih rendah. Jika menggunakan data BPS terlihat bahwa inflasi memberikan pengaruh yang cukup signifikan, tetapi bila menggunakan data alternatif terdapat kecenderungan inflasi memberikan pengaruh yang tidak signifikan.
Secara implisit juga memperlihatkan kompleksnya masalah kemiskinan di
Indonesia. Dengan demikian usaha untuk mengurangi tingkat kemiskinan di Indonesia tidak dapat dilakukan hanya dengan satu jenis program tertentu saja, tetapi harus merupakan sejumlah program yang bersifat saling melengkapi dengan penekanan utama pada upaya untuk meningkatkan kesejahteraan kelompok masyarakat termiskin, yaitu kelompok masyarakat dengan tingkat pendapatan jauh di bawah garis kemiskinan.
Ada suatu hubungan terbalik antara tingkat inflasi dan tingkat pengangguran dalam suatu perekonomian. Semakin banyak pengusaha memperluas kesempatan kerja semakin dia harus membayar dengan faktor tertentu produksi dan pembayaran lebih banyak faktor produksi peningkatan biaya produksi unit akan diamati dan dalam rangka mempertahankan profitabilitas produk pengusaha akan mengembang harga produk tersebut.. Sebuah proses serupa akan diamati di seluruh perekonomian ketika pemerintah bermaksud untuk menciptakan pekerjaan. Harga produk atau jasa, di mana tenaga kerja terinstal, akan meningkat sehingga kenaikan tingkat inflasi akan terlihat melalui ekonomi luar.
Dapat disimpulkan dari penjelasan tersebut di atas bahwa ketika pemerintah berniat untuk menurunkan tingkat pengangguran yang harus menanggung kenaikan tingkat inflasi dalam perekonomian nasional.
Perbedaan antara inflasi dan pengangguran
Jumlah orang yang menganggur adalah jumlah orang di negara yang tidak memiliki pekerjaan dan yang tersedia untuk bekerja pada tingkat upah pasar saat ini. Ini dengan mudah dapat diubah menjadi persentase dengan mengaitkan jumlah pengangguran, dengan jumlah orang dalam angkatan kerja.
Inflasi adalah kenaikan harga secara umum selama 12 bulan. Ini diukur dengan mengambil rata-rata tertimbang semua produk konsumen (tertimbang pada frquency pembelian) dan menganalisis tren harga keseluruhan. Hal ini sering disebut Indeks Harga Konsumen (CPI) atau Harmonised Indeks Harga Konsumen (HICP). Hal ini menunjukkan berapa banyak, sebagai persentase, tingkat harga umum dari semua barang-barang konsumsi telah berubah sepanjang tahun.
Kedua telah dianalisis bersama-sama dengan kurva Phillips yang menunjukkan tingkat inflasi diplot terhadap tingkat pengangguran.
Sumber:
http://www.slideshare.net/Harits_Wiguna/pengaruh-inflasi-dan-pertumbuhan-ekonomi-terhadap-pengangguran-di-indonesia
http://syahrirmdn.blogspot.com/2015/03/inflasi-terhadap-pengangguran-di.html
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment